by : Koran Tempo, edisi 13 Januari 2009
ALJIR--Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kemarin meminta negara-negara muslim bersatu guna mengakhiri upaya genosida yang dilakukan Israel melalui agresi militer ke Jalur Gaza. Memasuki pekan ketiga, serangan Israel dilaporkan telah menelan sekitar 900 korban jiwa. Hal itu disampaikan Ahmadinejad selepas bertemu dengan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika.
"Negara-negara bebas dan merdeka perlu segera mengambil langkah mendesak dan mendunia guna mengakhiri pengeboman," tuturnya sebagaimana dikutip kantor berita AFP. "Jika tidak, dunia muslim dan kemanusiaan secara keseluruhan akan dihadapkan pada bencana kemanusiaan."
Presiden Ahmadinejad mengatakan Iran akan memberikan "setiap dukungan" untuk melawan serangan Israel dan mencegah genosida terhadap rakyat Palestina. "Dunia Islam dan para pemimpinnya bertanggung jawab untuk bertindak," tuturnya mewanti-wanti. Katanya, masyarakat dan pemerintah Islam "mampu menyuntikkan dinamika ke tubuh intifada.
Istilah intifada itu merujuk pada aksi perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel yang dilancarkan pada 1987 dan 2000. Israel kemarin mulai mengirimkan tentara cadangannya ke Jalur Gaza menyusul pecahnya bentrokan senjata yang berkobar hebat pada Ahad lalu. Padahal Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengumumkan gencatan.
Menurut kantor berita AFP, nyaris 900 warga Palestina tewas sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran pada 27 Desember dalam menghadapi serangan roket dan mortir oleh gerilyawan Hamas dari Jalur Gaza. Adapun Israel menuduh para pemimpin Hamas di Jalur Gaza bersembunyi di misi diplomatik asing guna menghindari pasukan Israel.
"Mereka bersembunyi di bunker, rumah sakit, dan misi asing," ujar Sekretaris Kabinet Israel Oved Yehezkel kepada wartawan. Yehezkel mengaku menerima informasi tersebut dari para intelnya. Tapi ia enggan menyebut misi asing yang dimaksud tersebut. PBB mengatakan mereka melarang gerilyawan Hamas masuk ke sekolah, klinik, dan lembaga lain.
Para pemimpin Hamas menghilang dan memutus komunikasi dengan wartawan ketika Israel melancarkan serangan pada 27 Desember lalu. Bahkan juru bicara gerakan Islam itu menjadi sangat sulit dicapai, sering kali mengubah nomor telepon mobil mereka, tapi kadang-kadang membalas pesan teks--jika jaringan semakin tak dipercaya memberikan sinyal.
Kendati begitu, Hamas membantah tuduhan tak langsung Israel bahwa mereka pengecut. "Ketakutan adalah hal terakhir," kata anggota parlemen Hamas, Mushir al-Masri. "Kesyahidan adalah keinginan terhormat kami, tapi Tuhan memerintahkan kami untuk tidak mengajukan diri kami sebagai mangsa mudah kepada musuh kami."
Israel telah membunuh banyak pemimpin Hamas, terutama pemimpinnya di Jalur Gaza. Termasuk pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dan penggantinya, Abdul-Aziz ar-Rantissi, pada 2004. Sejak saat itu, Hamas menjaga rapat-rapat identitas pemimpinnya di Jalur Gaza dengan amat rahasia.AFP | RTR | BBC | ANDREE PRIYANTO
Demo Anti-Israel Kian Luas
Sejumlah kota di seantero dunia kemarin diwarnai pelbagai aksi unjuk rasa menentang serangan Israel di Jalur Gaza, yang memasuki pekan ketiga. Di Brussel, Belgia, lebih dari 30 ribu orang turun ke jalan mengecam aksi brutal Israel. Unjuk rasa itu berakhir setelah seorang politikus setempat luka ringan dan kaca jendela pecah.
Adapun di Bregenz, Austria Barat, sekitar 4.000 orang berpawai kendati cuaca di sana sangat dingin. Di Prancis, sejumlah organisasi yang mewakili badan-badan muslim meminta "semua politikus" mengakhiri "tragedi yang menimpa siapa pun di Gaza" dan mengundang umat Islam untuk "menyampaikan solidaritas mereka dengan bermartabat".
Demonstrasi juga terjadi di sedikitnya tiga kota di Italia. Di London, Inggris, lebih dari seribu Yahudi Inggris berunjuk rasa menuntut perdamaian bagi warga di Israel dan Gaza. Polisi memperkirakan kerumunan dalam demonstrasi di Trafalgar Square itu terdiri atas sekitar 4.000 orang, tapi penyelenggaranya mengklaim kedatangan pengunjuk rasa mendekati 20 ribu orang.
Demonstran berseru, "Kami semuanya Hamas", "Boikot Israel", "Teroris Israel pengecut", dan "Akhiri blokade - Bicara dengan Hamas". Adapun sekelompok warga Yahudi menggelar unjuk rasa di beberapa kota di Jerman, seperti Berlin, Frankfurt, dan Munich. Polisi mengatakan semuanya 2.000 orang telah mengambil bagian dalam demonstrasi itu.
Presiden Dewan Pusat Yahudi Jerman Charlotte Knobloch mengatakan kepada kerumunan massa di Munich bahwa "pertanggungjawaban semata-mata kematian warga sipil pada kedua belah pihak terletak pada Hamas". Di Praha, 200 orang keluar untuk mendukung Israel. Di luar Eropa, demonstrasi pro-Palestina juga marak di Asia dan Afrika.
Di Aljazair, puluhan ribu orang berdemonstrasi, dengan 100 ribu demonstran dilaporkan di Kota Annaba di Aljazair Timur dan 30 ribu orang di Tiemcen di barat. Di Hong Kong, lebih dari 1.000 mahasiswa dan kelompok etnis minoritas mengambil bagian dalam demonstrasi yang diorganisasikan oleh situs Internet jaringan sosial Facebook. AFP | DRE
Rencana Sabotase Amerika Serikat
Tepat tiga hari menjelang Natal, badan ekspor senjata militer Rusia Rosoboronexport membenarkan bahwa pihaknya telah memasok senjata pertahanan ke Iran. Salah satunya adalah rudal darat ke udara (surface-to-air missile). Namun, pihak Rosoboronexport tak menyebut apakah mereka menyertakan juga misil jarak jauh S-300.
Misil yang bisa dipindah-pindah ini mampu menembak jatuh misil udara dan laut dalam jarak 150 kilometer pada ketinggian hingga 30 ribu meter. Empat bulan sebelumnya, Iran juga mengklaim telah meluncurkan versi baru misil Shahab-3, yang mampu melesat sejauh 2.000 km hingga ke Israel.
Itu sebabnya, pada Juli lalu Iran mengancam akan merudal Tel Aviv bilamana negeri Yahudi itu nekat menyerang Teheran. Gara-gara ancaman itu, sebagaimana dilansir harian New York Times, Israel lalu meminta Presiden Amerika Serikat George Bush Junior mengizinkan jet-jet tempur Israel memakai wilayah udara Irak untuk menyerang Iran.
"Presiden Bush menolak permintaan Israel," demikian dikutip harian Israel, Haaretz. Israel lantas mengurungkan niatnya itu pada September lalu. "Setidaknya untuk sementara waktu," demikian dikatakan New York Times. Israel kemudian meminta Amerika Serikat menggelar operasi intelijen bersama guna mensabotase infrastruktur nuklir Iran.
Maklumlah, Washington sudah putus asa lantaran upaya mereka menyetop program nuklir Iran tidak berjalan mulus. Meski sanksi telah dijatuhkan, negeri Persia itu tetap ngeyel meneruskan program nuklir yang diklaim Teheran untuk kemaslahatan warga Iran tersebut. INDEPENDENT | GRAPHICNEWS | DRE
SHAHAB-3
JANGKAUAN: 2.000 km
KECEPATAN: 8.047 km/detik
BOBOT: 1.000 kg
PANJANG:16 meter
DIAMETER: 1,35 meter
Akurasinya bisa ditingkatkan dengan bantuan GPS.
RUSIA
ISRAEL
IRAN
ARAB SAUDI
INDIA
Pusat Komando
Misil S-300
PANJANG:7 meter
HULU LEDAK NUKLIR: 143 kg
JANGKAUAN: 150 km
Empat peluncur per misil
Kendaraan Pengangkut Peluncur (TEL)
Radar: Empat misil dipandu secara simultan menuju empat target terpisah
0 komentar:
Posting Komentar
Jagalah perkataan anda,,
Karena sesungguhnya orang itu,,
di lihat dari perkataan nya juga