Selamet Dateng di Web nya BiLLy,, yang Enjoy ya Baca nya !! Hehehehe

31 Desember 2009

New Moon

Masih ingat Novel Twilight? Yep, ini adalah sekuel kedua seri Romantisme kisah cinta antara Vampire dan Manusia, Bella Swan dan Edward Cullen.
Berhubung ini novel cinta-cintaan yang ‘dibungkus’ dengan kisah-kisah yang masih menjadi mitos dimasyarakat jadi tentu saja kisah romannya bertebaran di sana-sini disetiap sudut kisah.Dan tidak ketinggalan ketegangan ketegangan dengan mahluk-mahluk jadi-jadian..(gilee.pengulangan kata-katanya banyak banget ya..:p)
Kisah diawali dengan cerita Bella yang akan ulang tahun, Edward punya rencana untuk membuat perayaan ulang tahun Bella yang ke-18. Berbagai rencana disusun namun Bella menolak mentah-mentah semua rencana perayaan Ultah-nya dan tak mau menerima hadiah sekalipun. Karena dengan ulang tahun yang ke-18 ini menandakan dia berumur “lebih tua” setahun dari Edward yang berumur “17”.

Saat keluarga Cullen membuat rencana dirumahnya, Bella akhirnya tak kuasa menolak, berbagai hadiah di siapkan oleh seluruh “keluarga” Vampire saat berkumpul dirumah pinggir hutan tersebut. Pesta berjalan lancar hingga saat Bella membuka salah satu kado tipis, yang tak sengaja melukai tangannya…dimana semua Vampire saat itu merubungnya..

Hampir semua Vampire menahan napas, tak terkecuali Edward, namun rupanya Jasper yang bermasalah dengan “diet”-nya tak kuasa mencium darah Bella, melihat reaksi Jasper yang membabi buta hingga beberapa pecahan kaca hancur dan melukai tangan Bella, reflek Edward melindungi Bella dari serangan Jasper dan Vampire yang lain memegangi Jasper sekuat tenaga. Sambil menahan napas, Edward membantu Bella berdiri dan ditangai dr.Cullen. Esme yang keibuan dan lembutpun tak bisa menyembunyikan ke-vampirannya dengan menahan napas demi melihat darah segar yang mengucur dari lengan Bella. Hanya dr. Cullen yang sepertinya sudah kebal dengan bau darah.

Setelah insiden tersebut, Edward lebih banyak diam dan berpikir. Kedekatannya dengan Bella sepertinya menjerumuskan Bella kedalam jurang yang makin kelam dan itu sangat tidak baik bagi kelangsungan hidup Bella selanjutnya. Dengan alasan “demi keselamatan” Bella, Edward dan keluarga dr. Cullen akhirnya memutuskan untuk pindah ke LA. Edward meninggalkan Bella..dan dimulailah mimpi buruk Bella di setiap tidur malamnya.

Hingga berbulan-bulan…

Di bulan ke-5, Bella mulai bisa berpikir sedikit jernih, dia menemui sahabat kecilnya Jacob Black, untuk mengusir semua mimpi buruk dan membuka lembaran baru hidupnya yang kelam setelah kepergian Edward. Bella mulai bisa tersenyum lagi dan hari-harinya kembali sedikit bersemangat.

Saat hiking sendiri ke hutan mengunjungi telaga sabit tempat dulu sering bertemu Edward, Bella tak sengaja bertemu dengan Laurent, Vampire teman James yang dulu sempat membuatnya berdarah-darah karena “permainan”dengan keluarga dr.Cullen. Saat Laurent akan menghabisi Bella, serombongan Serigala raksasa datang menyelamatkan Bella, melihat lawan yang tak sebanding, Laurent akhirnya kabur. Bella masih syok dengan apa yang dialamainya. Aneh, serigala raksasa itu tidak tertarik dengannya!

Makin kalut pikiran Bella karena Jacob Black yang biasanya periang berubah menjadi bengis dan tidak bersahabat. Keadaan yang membuat-nya makin terpuruk, tak ada lagi teman..ada apa dengan Jacob?

Bella makin kalut karena omongan Laurent yang menyebut bahwa Victoria, vampire pasangan James masih memburunya…

Kisah kemudian menggelinding sampai akhirnya Bella bertemu lagi dengan Edward di sebuah kota di Italia, sebuah kota kecil, tua yang dikelilingi gedung-gedung tua bernama Volterra…yang dikuasai oleh “keluarga” vampire tertua bernama Volturi, yang berkuasa sejak zaman Etruria, lebih dari 3000 tahun yang lalu..

Apa sebenarnya yang menyebabkan Edward bisa berada di kota sarang Vampire tersebut? Dan kenapa Bella bisa sampai di Italia? Tentu saja di New Moon ini jawabanya.

Kelebihan Novel ini:
Kisah keteganganya mengena dan terjaga, meskipun kurang detil dan tidak ada klimaks dalam menggambarkan pertarungan antara Vampire dan Srigala raksasa-nya, juga saat Bella berada di sarang Vampire di Italia. Mungkin karena yang nulis perempuan yang dia berusaha tidak mengumbar kekerasan dan kengerian disana-sini, ingat ini novel roman, bukan murni Vampire seperti kisah Dracula Van Helsing-nya Bram Stoker.

Kekurangan Novel ini:

Ada sedikit kekonyolan, yaitu saat Bella dan Alice naik pesawat ke Italia.

Alice sudah mengangkat telepon dari punggung kursi didepannya sebelum pesawat berhenti menanjak, sengaja memunggungi pramugari yang menatapnya tidak setuju. Namun sesuatu di ekspresiku membuat pramugari itu mengurungkan niatnya untuk menegur kami. Aku berusaha menulikan telinga dari bisik-bisik Alice dengan Jasper; aku tak ingin mendengar kata-katanya lagi…”(hal. 451)

Hah, didalam pesawat yang lagi take off, Alice bisa menelepon Jasper? Yang benar saja?!

Meskipun banyak kekonyolan disana-sini namun hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengikuti kisah Vampire “vagetarian” ini. Dari situs resmi-nya Stephenie Meyer, kabarnya akan ada sekuel tambahan setelah Eclipse dan Breaking Dawn yang berjudul Midnight Sun.

Walah..apakah Tante Stepheni ini mau ngikutin jejak “spektakulernya” sinetron legendaris kita Tersanjung? Mudah-mudahan sih kisahnya tidak maksa. Karena biasanya sebuah sekuel yang dipanjangkan akan ada semacam sindrom memaksakan kisah yang seperti dibuat-buat hingga tidak bisa dinikmati lagi.
Cheerz
-Eviwidi-


Terusin bacanya dong ah..

25 Desember 2009

Apple iPod Touch (third generation, 8GB)

  • Manufacturer: Apple
  • Part Number:MC086LL/A

General

  • Product type Digital player
  • PC interface(s) supported Wi-Fi , Bluetooth , Hi-Speed USB
  • Flash memory installed 8 GB Integrated
  • Digital storage None
  • Weight 4.1 oz
  • Dimensions (W x D x H) 2.4 in x 0.3 in x 4.3 in
  • Color Polished aluminum
  • Included accessories Docking station adapter
  • iPod Generation 3G

Digital Player / Recorder

  • Supported digital audio standards AAC MP3 WAV AIFF Audible Apple Lossless
  • Playback modes Playlist , One track repeat , All tracks repeat , Random play / shuffle
  • Response bandwidth 20 - 20000 Hz
  • Supported bit rate 8 - 320 Kbps
  • ID3 tags support Yes
  • Additional features MPEG-4 playback , JPEG photo playback , Variable bit-rate compatible

Built-in Display

  • Audio system built-in display LCD 
  • Diagonal size 3.5 in
  • Resolution 480 x 320
  • Backlight display Yes
  • Display menu language Dutch , Danish , French , German , Kazakh , Polish , English , Finnish , Italian , Russian , Spanish , Swedish , Japanese , Norwegian , Portuguese , Chinese (simplified) , Chinese (traditional)

 

 

Audio Features

 

Speaker System

  • Speaker(s) 1 x Speaker Built-in

Equalizer

  • Equalizer type Digital graphic

Headphones

  • Headphones type Binaural Ear-bud
  • Sound output mode Stereo
  • Response bandwidth 20 - 20000 Hz
  • Impedance 32 Ohm
  • Connectivity technology Wired

Connectivity

  • Cable(s) included USB cable - External
  • Connector type 1 x Docking station , 1 x Headphones Mini-phone stereo 3.5 mm , IEEE 802.11b/g (Wi-Fi) , Bluetooth

Battery / Power

  • Battery Lithium ion Rechargeable Player batteryIntegrated
  • Mfr estimated battery life 30 hour(s)
  • Recharge time 4 hour(s)
  • Power device type None

System Requirements

  • Peripheral / Interface devices USB port (compatible with 2.0 specification)
  • Operating system Apple MacOS X 10.4.11 or later , Microsoft Windows XP Home Edition SP3 , Microsoft Windows XP Professional SP3
Terusin bacanya dong ah..

Health industry inches toward digitization


Next to the global economy, overhauling the U.S. health care system dominated headlines in 2009. We'll leave the debate over a public option for others to tackle and instead focus on one of the major ways in which an overhauled health care system would affect the tech industry: digitizing health records.
At the close of 2008, an in-depth survey published by the New England Journal of Medicine found that only 4 percent of physicians have a fully functional electronic records system. The health care industry's enormous paper trail is notoriously expensive, inefficient, and outdated.
So in early 2009, the stimulus package enacted by Congress pushed for medical records to go electronic. Among the stated goals: "utilization of an electronic health record for each person in the United States by 2014." By 2015, government reimbursements to physicians who are not participating in the federal e-record effort will begin to decline.
Today, organizations such as Kaiser Permanente, which by early 2009 had already taken its 450 nationwide locations mostly paperless, remain anomalies. The Obama stimulus package committed $59 billion to revamping the health care industry, earmarking $19 billion for hospital technology efforts alone, but even that is considered little more than a down payment on the total cost to modernize a system that is extremely convoluted, not to mention critical to secure.
Another stimulus goal is to establish a uniform policy for health IT. Bill Mitchin, co-chair of a health policy collaborative called the Health Information Security and Privacy Collaboration, said, "At our very first meeting, we started talking about HIE (health information exchange), and we spent two and a half hours trying to decide if HIE is a noun or a verb. The answer is both."
Of course, tech giants are lining up for stimulus dollars, but will any of them get it right? President Obama says he supports an open-source system, while MSN moved forward with My Health Info and IBM partnered with Google Health, which uses software built partially on open-source standards.
At the CTIA Wireless 2009 trade show in Las Vegas, many companies talked about jumping on the stimulus gravy train. Wireless companies also flooded a health care technology trade show in Chicago the following week, saying that the most useful electronic records will be those that access data directly from diagnostic and monitoring devices wirelessly, so medical professionals won't have to commit valuable (read: expensive) time to entering data.
Of course, as the industry struggles to go digital, 2009 proved to be a year of tremendous innovation as well. The world of health-related mobile phone apps continues to expand, from scanning bar codes for health ratings and finding the best medicine in a pharmacy, to tracking swing flu outbreaks and carrying the entire Merck Manual on your iPhone.
And 2009 brought plenty of optimistic health news, such as the development of fun body monitoring devices; scientists further finessing the increasingly intricate movements that amputees can perform with prosthetic hands and fingers; the introduction of a bra that, when taken off, could save your life; and new research, however flimsy, that porn may not be so bad for you after all.
--by Elizabeth Armstrong Moore
Terusin bacanya dong ah..

20 Desember 2009

Sudanto, Dokter Rp 2.000

Bagus Kurniawan - detikNews


FX Sudanto
Yogyakarta - Usianya sudah lanjut, yakni 67 tahun. Namun semangatnya untuk mengabdi ke masyarakat tak pernah surut. Dialah Dokter FX Sudanto. Dan bagi warga Abepura, Papua, dia biasa disebut dengan julukan 'Dokter Rp 2000'.

Lebih dari 30 tahun Sudanto mengabdikan hidupnya sebagai dokter di Abepura. Untuk berobat kepadanya, warga tak perlu mengeluarkan banyak duit. Cukup Rp 2000. Bahkan kalau memang tidak punya uang sama sekali, gratis pun jadi. Karena itulah Sudanto terkenal dengan panggilan 'Dokter Rp 2000'.

Sudanto memang sudah pensiun sejak tahun 2003. Meski demikian, dia tetap membuka praktek di rumahnya di distrik Abepura. Dia merasa, tenaganya masih dibutuhkan warga.

"Kalau dibilang capek, ya capek. Tapi ini pengabdian dan masyarakat di sana masih membutuhkan," kata Sudanto usai menerima penghargaan Alumni Award atau penghargaan bagi insan UGM berprestasi di Gedung Graha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta.

Menurut Sudanto, setiap harinya warga yang datang berobat sekitar 100. Jumlah itu bisa bertambah menjadi dua kali lipat bila sehabis liburan. "Jam praktek biasanya mulai jam 7 pagi hingga sore. Tapi kalau masih banyak bisa sampai malam," ujar Sudanto.

Sudanto mengabdikan diri di Papua begitu lulus dari Fakultas Kedokteran Umum (FKU) UGM tahun 1976. Saat itu, FKU UGM masih di kompleks Ngasem, Kraton bukan di Bulaksumur seperti sekarang ini.

Setelah lulus, Sudanto mendaftarkan diri ikut program Dokter Inpres. Dia kemudian ditempatkan di wilayah Asmat Irian Jaya (Papua). Selama 6 tahun hingga 1982 dia bertugas di Asmat dengan melayani 4 kecamatan terpencil.

Wilayah tugasnya benar-benar di pedalaman. Setiap hari Sudanto harus berjalan kaki keluar masuk hutan dan rawa untuk menjangkau satu desa ke desa lainnya. Pasiennya banyak yang tak mampu membayar jasanya dengan uang. Mereka hanya membayar dengan sagu, rempah-rempah atau kayu bakar dari hutan.

"Pasien paling banyak menderita malaria akut, infeksi saluran pernafasan, serta kurang gizi," kata pria kelahiran Karanganyar, Kebumen, Jawa tengah, 5 Desember 1942 itu.

Sudanto menjadi dokter Inpres sampai tahun 1982. Selanjutnya dia bertugas di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura hingga pensiun pada tahun 2003.

Setelah pensiun, ayah lima anak ini membuka praktek pengobatan di rumahnya di Abepura. Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura hingga sekarang. Termasuk juga mengajar di program studi Pendidikan Jasmi dan Kesehatan (Penjaskes) FKIP Uncen serta beberapa perguruan tinggi swasta di Jayapura.

Sudanto praktik mulai pukul 07.00 WIT hingga 12.00 WIT. Pasien hanya membayar biaya periksa. Sedang obat-obatan, alat suntik dibeli pasien di apotek yang terletak didekat tempat prakteknya.

"Hanya memeriksa kondisi pasien saja. Banyak pasien yang merasa sudah sembuh setelah diperiksa. Semua obat yang ada adalah obat generik," pungkas suami dari Elisabeth S, perempuan keturunan Ambon-Manado.

Penghargaan terhadap Sudanto diberikan dalam rangka Dies Natalis ke-60 UGM. Dalam kesempatan itu, UGM memberikan penghargaan terhadap 90 orang berprestasi. 5 Di antaranya adalah pengabdi di daerah miskin dan terpencil.
Terusin bacanya dong ah..

Laki-laki Punya Men's Thing Berbeda


detikNews

Jakarta - Laki-laki selalu punya dunianya sendiri. Mereka kerap menghadapi setiap tantangan dengan caranya sendiri bahkan sengaja mencari hal-hal yang meningkatkan adrenalin.

Aktivitas atau hobi yang mewakili dunia laki-laki untuk menunjukkan jatidirinya sebagai laki-laki sejati itulah yang dikatakan Men's Thing. Contohnya antara lain seperti; rock climbing, motorcross, bungee jumping, wind surfing, offroad, paragliding, dan sebagainya yang menguji nyali.

Berikut beberapa kutipan tentang Men's Thing yang diekspresikan:

Yogi (Cameraman):
"di pekerjaan gua tuh momen momen pas Men's Thing itu pas gua harus ambil gambar di kedalaman laut. Saat gua harus ambil gambar di tempat tempat yang sulit. Contohnya musti diving 20 meter dalam laut."

Ramdhani (Olahragawan) :
"Yang Men's Thing main softball, soalnya softball itu gue harus main dengan mental yang kuat dan physically harus kuat. Tantangannya kan gw jaga di belakang di outfield.. nah itu gue ngejar bola kanan kiri deh.. gue harus dapet bolanya. Kedua, tantangan mental saat gw mukul bener-bener bath sm bola harus kena supaya pukulan gue jauh. Nah itu harus kuat mental. Gue harus latian pertama, kedua gue harus pantang menyerah lah.. sama gue harus percaya kalau gue bisa melakukan itu."

Yoga (musisi) :
"gue mengkoleksi gitar signature-nya gitaris-gitaris terkenal,seperti jimi Hendrix. Bukan persis sama. Jadi gue beli waktu misalnya jimi Hendrix ngeluarin signature seriesnya dia gitu. Kenapa ini Men’s Thing buat gue gitaris mempunyai aura yang sangat karismatik, maskulin gitu. Pengalaman pas manggung, waktu itu lagi ada festival metal gitu terus gue lagi make gitarnya Jimi Hendrix, ya berasa aja kaya kerasukan roh nya."

Begitulah cara laki-laki menjalani hidupnya untuk mewujudkan kepuasan dirinya. Men's Thing laki-laki selalu berbeda dan penuh adrenalin. Bagaimana dengan kamu?

Terusin bacanya dong ah..

Thaif Kota Nan Sejuk dan Ujian Berat Sang Rasul Allah

M. Rizal Maslan - detikNews

Jalan di Thaif/M RIzal Maslan (detikcom)

Thaif
- Thaif merupakan salah satu kota yang memiliki hawa sejuk, karena berada di lembah pegunungan Asir dan penunungan Al Hada. Kota yang terletak sekitar 67 kilometer atau 1 jam 45 menit dari Kota Makkah Al Mukarramah ini terkenal dengan perkebunan Delima, Kurma, sayuran lainnya, termasuk juga banyak tumbuh pohon Zaqqum, pohon berduri.

Hawa sejuk, layaknya seperti udara di Puncak Pas, Bogor, Jawa Barat ini, mulai terasa ketika detikcom bersama sejumlah wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji PPIH Daerah Kerja Makkah melakukan perjalanan ke Thaif, Sabtu (19/12/2009) siang waktu Arab Saudi. Diperkirakan suhu udara di kawasan ini mencapai 20 derajat celsius, sehingga membuat nyes di kulit.

Jalan menuju Thaif, khususnya ketika melewati Pegunungan Asir dan Pegunungan Al Hada berkelok-kelok, panjang dan menanjak mengelilingi pinggiran pegunungan hingga puncaknya. Puncak pegunungan yang berbeda dengan Puncak, Bogor atau tempat lainnya di Indonesia. Pegunungan di sini relatif tidak ada pepohonan, tandus, berbatu dan berpasir.

Namun, ketika memasuki kota Al Hada sebelum Thaif, sepanjang jalan baru ditemukan sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma. Beberapa rumah tradisional juga berdiri di tengah-tengah perkebunan itu. Di sepanjang kawasan ini juga dipenuhi sejumlah tempat wisata bagi penduduk Arab Saudi. Di tempat ini juga terdapat kawasan yang dijadikan tempat ber-Miqot atau untuk berihrom haji atau umrah, yaitu di Wadi Sair Kabir.

Kesejukan kota Thaif banyak digunakan sebagai tempat peristirahatan dan pariwisata di musim panas. Bahkan para raja dan kerabatnya banyak membangun tempat-tempat peristirahatan di kawasan ini. Sehingga Thaif juga mendapat julukan Qaryah Al Mulk atau Desa Para Raja. Di kota ini juga sering diselenggarakan pertemuan-pertemuan dan perjanjian-perjanjian bilateral, regional dan internasional.

Menurut informasi yang diperoleh para mukmin dan sejumlah literatur, sebenarnya di kota ini sering diselenggarakan perlombaan balap onta. Namun, menjelang musim dingin di antara bulan Oktober hingga Januari, di kawasan ini juga di kawasan Al Safa, adalah musim Delima dan Bunga Anggrek.

Yang menarik, dalam perjalanan rombongan yang disopiri Hamdan Bakri atau Syamsul Nawawi menunjukan sejumlah Pohon Zaqqum yang tumbuh di antara perbukitan dari Thaif menuju Al Safa. Akhirnya, kami menghentikan sejenak perjalanan, memperhatikan pohon yang ditumbuhi duri-duri yang besar dan tajam, dan tidak ketinggalan berfoto ria, sebelum bubar karena mobil patroli polisi (askar baladiyah) datang.

Maklum, rombongan was-was juga memasuki kota Thaif, karena tidak memiliki Tasrih (surat izin) atau visa mengunjungi kota ini. Sebab selama musim haji, jamaah haji tidak diperkenankan masuk ke wilayah itu, karena hanya mengantungi visa haji, bukan wisata atau visa bekerja. Namun, rombongan memberanikan diri masuk, dan memang tiga pos Check Point yang dilewati tidak pernah menghentikan kendaraan MCH Daker Makkah ini.

Pohon Zaqqum, memang tidak ada di Indonesia atau negara lainnya. Ini menarik, ditambah lagi di dalam Al Quran Surah Al Waqi'ah ayat 52-56 tentang keberadaan Pohon Zaqqum. Di dalam ayat itu disebutkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan dari Pohon Zaqqum. Para penghuni neraka akan diberi makanan yang luar biasa pahitnya.

Pengalaman Pahit Rasulullah SAW di Thaif

Thaif dalam sejarah awal perjuangan Rasulullah Muhammad SAW memang sangat pahit. Terhitung tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Thaif untuk melakukan dakwah dan mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam. Perjalanan ini dilakukan tidak lama setelah wafatnya Siti Khadijah pada 619 Masehi dan wafatnya Abu Thalib, pelindung utama yang juga paman Rasulullah SAW pada 620 Masehi.

Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah ini yang disegani oleh kaum musyrik Qurais, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga muslimin dari kekejaman kaum musyrikin Makkah.

Untuk menghindari penganiayaan yang lebih berat secara diam-diam dan dengan berjalan kaki, Rasulullah mencoba pergi ke Thaif untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Rasulullah tinggal di Thaif selama sepuluh hari untuk berdakwah dan meminta perlindungan. Namun, ternyata penduduk Thaif melakukan penolakan dan memperlakukan Rasulullah dengan kasar.

Saat itu, kaum Tsaqif melempari Rasulullah SAW, sehingga kakinya terluka. Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membelanya dan melindunginya, tapi kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.

Saat itu, Rasulullah SAW berdoa, "Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih ladi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?

Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu."

Dari do'a ini tentu semua begitu memahami betapa beratnya cobaan Rasulullah SAW saat itu dalam menghadapi penganiayaan dengan penuh ridho, ikhlas dan sabar, serta tidak pernah berputus asa. Seperti sejumlah cerita yang diriwayatkan kembali Ulama Hadist terkenal, Imam Bukhori dan Muslim dari Asiyah RA (istri kedua Rasulullah SAW).

Ia (Aisyah) berkata, "Wahai Rasulullah SAW, pernahkah engkau mengalami peristiwa yang lebih berat dari peristiwa Uhud?“ Jawab Nabi saw, “Aku telah mengalami berbagai penganiayaan dari kaumku. Tetapi penganiayaan terberat yang pernah aku rasakan ialah pada hari ‘Aqabah di mana aku datang dan berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kilal, tetapi tersentak dan tersadar ketika sampai di Qarnu’ts-Tsa’alib.

Lalu aku angkat kepalaku, dan aku pandang dan tiba-tiba muncul Jibril memanggilku seraya berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawaban kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu,“ Rasulullah SAM melanjutkan.

"Kemudian Malaikat penjaga gunung memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku lalu berkata, “ Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung, dan Rabb-mu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu, jika engkau suka, aku bisa membalikkan gunung Akhsyabin ini ke atas mereka." Jawab Rasulullah SAW, “Bahkan aku menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka generasi yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya, dengan sesuatu pun.“ Subhanallah..!!

Terusin bacanya dong ah..